Saya sangat senang dengan yang namanya "mempermainkan perasaan seseorang", karena perasaan manusia itu unik cepat sekali berubah-rubah. Di ttmpat saya mengajar dibuat sebuah sistem kelas atau 'kasta' dimana setiap kelas mewakili kecerdasannya masing masing mulai dari kelas a, b, c, dan seterusnya. Kelas a lebih cerdas dengan kelas b, kelas b lebih cerdas dari kelas c dan seterunya. Jadi, kelas a adalah kelas tercerdas dari kelas-kelas lainnya.
Setelah ujian selesai, maka dapat ditebak kelas mana yang nilainya lebih tiggi dan kelas mana yang paling banyak di-remedial. Saya bukan orang yangmenjunjung tinggi kecerdasan otak di atas segalanya. Maka saya membuat sebuah permainan psikologis yang saya namakan 'siapa kuat dia yang menang' kuat disini bukan kuat secara fisik tapi secara mental. Pada mata pelajaran saya kelas A tersebut tentu saja lulus semua tanpa ada remedial dan mereka mendapat skor nilai yang memuaskan.
Akan tetapi bagi saya itu bukanlah apa-apa karena saya ingin tahu seberapa kuat dan seberapa hebatnya saat mereka mendapat nilai yang buruk yang berbeda dari biasanya. maka saya kasih tahu kepada seluruh kelas A,B,C, dan D bahwa mereka mendapat nilai yang kurang dan harUs perbaikan bagi yang tidak datang maka nilainya tidak LULUS. Saya tersenyum sambil melihat berbagai reaksi dari masing-masing murid.
Saya ingin menguji mereka jika mereka ikhlas dan sabar kemudian mereka mengikuti perintah saya maka akan saya berikan mereka nilai A+ nilai terbaik dari saya, dan yang tidak pun tetap saya lulus-kan karena rasanya kurang bijak memberikan mereka nilai terbaik begitu saja tanpa mengasah kemampuan mereka untuk menghadapi PENOLAKAN dan KEGAGALAN ada banyak orang-orang pintar yang memanfaatkan kepintarannya untuk kesombongan dan merugikan orang lain dan saya tidak mau hal itu terjadi pada murid-murid saya.
Sekian terimakasih pembaca, terima kasih adik2ku maaf sudah membuat kalian kaget! tapi saya menikmatinya hehehe.... :-)
0 komentar:
Posting Komentar