Selasa, 13 November 2012

saya ingin tertawa dan tersenyum dengan ikhlas

Pagi tadi saya mulai mengajar meski badan masih terasa lemas karna habis sakit, lagi pula saya tidak mau gaji saya berkurang karena saya malas-malasan di atas kasur terus. Jadi lebih baik saya menyehatkan saya dengan menghibur diri melakukan hal-hal yang lebih berguna. Meskipun kepayahan tapi cukup menyenangkan situasi di kelas saya merasa bisa lebih menghargai diri saya sendiri saat sedang sakit, karena saya lebih menghargai kesehatan saya di saat-saat seperti itu.

Ada hal menarik ketika saya sedang mengajar di kelas. Saya melihat ada beberapa anak yang terlihat bermain-main saat saya mengajar. Untuk pertama kali melihatnya saya merasa jengkel, kemudian saya suruh dia ke depan dan menyuruhnya menyanyi sebagai hukuman. Dan terlihat dia tertawa-tawa sambil bercanda, setelah melihatnya saya merasa tambah jengkel. tapi setelah saya pikir-pikir saya pikir canda tawanya itu terlihat palsu dan GARING. Saya menjadi teringat sebuah kata-kata yang berbunyi 'Jangan tertawa kalau tidak mau tertawa atau kau akan merasa sakit setelahnya'. Melihat hal itu saya merasa sangat kasihan dengan murid saya itu karena saya merasa senyum dan tawanya itu tidak berasa dari hatinya tapi hanya menutupi sifat asli dirinya dan itu...
PASTI..
AKAN SANGAT........
MENYAKITKAN!

Semoga saya dan para pembaca semua bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari pengalaman saya tersebut dan manjadi diri sendiri yang membuat diri kita sendiri serta orang lain di sekitar kita merasa nyaman. Amin...




0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...


Galaktosa